SELAMAT DATANG... Semoga bermanfaat !

.... berbagi itu indah ....

Selasa, 23 Oktober 2018

BASIC MENTALITY


BASIC MENTALITY

Basic mentality adalah mentalitas dasar yang harus dipegang dan dihayati oleh anggota GKM dalam menjalankan penerapan pengendalian mutu terpadu.

A.  Pendekatan

1.    Pola mental kerja bermutu
2.    Tanggap pada perubahan
3.    Bekerja bukan sekedar kerja

Mentalitas dasar yang mendasari perlakuan cara :

*   Berpikir
*   Bekerja
*   Belajar
*   Berperilaku

Bagi setiap orang dalam organisasi untuk melaksanakan tugas sehari – hari yang terarah pada prinsip”Q” penghayatan bertujuan untuk memupuk tumbuhnya:

*   Kecerdasan
*   Nalar
*   Kecepatan tanggap
*   Kreativiotas, inovasi
*   Kepercayaan diri
*   Pengembangan diri

Terkait dengan mengoptimalkan fungsi otak yang siap untuk melaksanakan penerapan gerakan GKM. Gerakan GKM untuk :

a.    Mengembangkan pola kerja yang terkait dengan lebih memfungsikan otak kanan ketimbang otak kiri, namun tetap saling mendukung.
b.    Fungsi otak kanan untuk mengetahui perlakuan baik dan buruk, menumbuhkan kreativitas dan inovasi untuk suatu perubahan, sedangkan pada fungsi otak kiri untuk pengamatan dan analisis data dalam melihat keberhasilan perubahan.
c.    Edwar deming bahwa keberhasilan manajemen masa kini lebih banyak mempergunakan otak kanan dari pada otak kiri dengan perbandingan peran otak kanan ± 85% dan otak kiri 15 %.

B.  POLA MENTAL

Pola mental adalah jejak memori dalam jaringan otak yang menyimpan sesuatu dan diterima berulangkali. Sewaktu kita melihat, mendengar, merekam, mencium, mencicipi sesuatu, otak kanan membentuk pola pengenalan diri peristiwa persepsi itu. Bila suatu saat kita menerima lagi hal yang serupa/ sama, jejak memori menjadi aktif.

1.    Pola mental : lama → baru.
Merubah pola mental cara lama menjadi pola mental cara baru, sudah pasti diperlukan suatu proses dengan waktu yang cukup. Mengapa ....?? karena di samping sudah banyaknya hal – hal yang mempengaruhi juga harus dilakukan berulang – ulang agar sinyal yang ada pada otak melalui indera dalam kegiatan dapat memproses informasi guna menjadikan jejak memori menjadi aktif.

2.    Pelanggan/ pemakai
*   Mutu diartikan adanya suatu kesesuaian antara pembuat dan pemakai.
*   Mutu berarti kepuasan pemakai.
*   Pemakai diartikan sebagai konsumen (konsep masuk pasar) dan sebagai proses berikut adalah pelanggan kita.
*   Konsep masuk pasar, memberikan kepuasan yang maksimal kepada pelanggan melalui produk/ jasa kita, bukan asal jadi.
*   Proses berikut adalah pelanggan, maka dapat diartikan bahwa setiap pemakai, penerima, pengolah dan penerus dari hasil kerja kita adalah pelanggan.

C.  PDCA (Plan – Do – Check – Action)

1.    Konsep “PDCA” merupakan upaya melaksanakan pengendalian mutu .
2.    Dikenal juga dengan istilah “Deming Cyvle

Pengendalian dilakukan selama proses berlangsung, masalah yang timbul di dalam proses bukan setelah proses berakhir. Process control oriented, yaitu suatu upaya untuk lebih memastikan sejak awal sudah terjaganya sutu proses sesuai standar. Inspection oriented, berpeluang tidak terjaganya mutu di setiap proses (tidak ada jaminan mutu proses).

Pengendalian berdasarkan fakta/ data :

*   Berbicara dengan fakta / data
*   Bertindak berdasarkan prinsip
*   Pengendalian dengan sasaran terukur
*   Pencatatan setiap apa yang dikerjakan (prosedur tertulis)

Berbicara dengan data :

*   Mencegah manipulasi fakta
*   Mengurangi opini
*   Mencegah kesalahan dalam interprestasi
*   Membantu dalam mengambil keputusan yang akurat

Prinsip prioritas “control dengan sasaran yang terukur” :

*   Usaha sedikit memberi hasil yang banyak.
*   Mendahulukan memecahkan masalah yang dominan.
*   Memudahkan check hasil.
*   Mencegah terulangnya penyimpangnya dan keraguan dalam bertindak.


Aspek – aspek manusia :

*   Saling menghargai antara sesama pekerja
* Jangan menyalahkan pendapat orang lain “tanamkan berpikir positif, keluhan menjadi penanggulangan”
*   Perkuat ikatan dalam kerjasama kelompok
*   Gerakan GKM merupakan satu kesatuan yang menyeluruh (total partisipation)

Tanggap perubahan :

*   Mengetahui indikator – indikator suatu keberhasilan pekerjaan.
*   Mengetahui karakteristik produk / jasa, proses, dan perilaku pemakai yang selama ini berlangsung.
*   Tanggap adanya penyimpangan mutu dan dan produkstivitas dengan melakukan pencatatan.
*   Tanggap perlunya peningkatan mutu dan produktivitas dengan melakukan penganalisaan.
*   Tanggap perlunya pencatatan dan dengan melakukan penerapan statistik.
*   Menyadari dalam memecahkan masalah perlu memaksimalkan upaya berdasarkan pengalaman yang ada.

Trend perubahan :

*   Dewasa ini menuntut perlunya pengembangan diri yang sesuai tuntutan “Q” SDM, program GKM adalah gerakan. Pengembangan SDM untuk menumbuhkan kreativitas dan inovasi guna mencapai Q hasil kerja yang diinginkan.

*   Tuntutan perubahan itu ditandai dengan :

Ø Life cycle technology semakin cepat
Ø Life cycle product semakin beraneka
Ø Persaingan semakin ketat

Bekerja bukan sekedar kerja :

v    Apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan ?
v    Apa yang benar dan tidak benar yang sudah dilakukan ?
v    Apa yang baik dan tidak baik yang telah dilakukan ?
v    Apa saja yang harus diwaspadai terhadap kondisi lingkungan yang merugikan ?
v    Apa saja yang harus dicermati si setiap pekerjaan yang terjadi penyimpangan ?
v    Apa saja yang masih dapat dimanfaatkan dan tingkatkan ?


D.  PENGEMBANGAN DIRI PEKERJA

Dalam pengembangan diri sebagai pekerja harus didasari dengan motivasi dan peran yang akan dikerjakan di tempat kerja. 

Sifat yang harus dikembangkan :

1. Berminat dan mampu berkembang dan dikembangkan → mudah menerima dan kemungkinan untuk berhasil.
2. Murah hati → mau menerima dengan sepenuh hati tugas dengan tanggungjawab yang lebih besar.
3.    Bertanggungjawab →siap bekerja dengan mandiri, loyal maupun tidak diawasi.

Pengembangan diri bertujuan untuk mendapatkan rasa aman dan kemantapan dalam bekerja.

E.  PENGEMBANGAN POLA KERJA

Dalam menyelesaikanm perkerjaan kita dituntut untuk percaya diri (PD), tanpa PD ia tidak mampu berpikir kreatif dan ia akan terjebak pada kekhawatiran dan ketakutan berbuat. PD terkait dengan perilaku dalam bekerja serta keyakinan dan pengendalian emosi dalam bertindak.

F.   POLA KERJA

Prinsip pada pola kerja yaitu :

1.    Pikirkan apa yang akan dikerjakan atau perlu berpikir (berencana).
2.    Laksanakan apa yang direncanakan (bekerja).
3.    Nilailah hasilnya (belajar)
4.    Teruskan hasil yang baik, tanggulangi hasil yang jelek (perilaku)


PENDEKATAN MERANGSANG KEMAMPUAN KREATIVITAS DAN INOVASI


1.      Membuat........................................................ dengan cara menambah ?
2.      Membuat ............................................... dengan cara meminimumkan ?
3.      Mencari ................................................................ untuk penggantinya ?
4.      Menukar .......................................................... dan menyusun kembali ?
5.      Melakukan..................................................................... penggabungan ?
6.      Menggunakan............................................................. untuk tujuan lain ?

Senin, 08 Januari 2018

Bab I Pendahuluan



BAB I
 PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Setiap perusahaan akan mengalami ketidakpastian dalam melakukan aktivitas bisnisnya, maka setiap perusahaan membutuhkan suatu kemampuan dan keputusan dalam menetapkan ketidakpastian agar perusahaan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Salah satunya adalah peramalan.
Peramalan dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan sebagai contoh pada perusahaan global Walt Disney Park And Resort Portofolio Global Disney Hongkong Disneyland yang resmi dibuka pada tahun 2005, Disneyland Paris tahun 1992, dan Tokyo Disneyland tahun 1983. Akan tetapi, Walt Disney World Resort di California yang menghasilkan laba dalam perusahaan bernilai $40 Triliun. Berkaitan dengan hal ini tim peramalan pada Walt Disney melakukan prediksi harian, mingguan, bulanan, tahunan, dan 5 tahunan kepada manajemen tenaga kerja, pemeliharaan, operasional, keuangan, dan departemen penjadwalan wahana. Peramalan dilakukan untuk mendorong seluruh perubahan dalam keputusan manajemen dan menjadi kunci keunggulan kompetitif perusahaan. (Heizer, Jay. Operations Management : Sustainaility And Supply Chain Management).
Peramalan membantu dalam membuat keputusan dan mengetahui apa yang akan terjadi di masa mendatang. Pada pemesanan dapat mengetahui apa yang akan terjadi pada penjualan, pembelian perlengkapan yang baru meskipun ketidakpastian mengenai permintaan untuk produk.
Peranan peramalan menjelajah ke berbagai bidang, seperti ekonomi, keuangan, pemasaran, produksi riset operasional, administrasi negara, meteorology, geofisika dan kependudukan. Karena besarnya peramalan tersebut maka memerlukan kerja yang mendalam mengenai langkah-langkah dalam melakukan peramalan ini. Dengan mengetahui langkah-langkah peramalan yang baik diharapkan dapat diperoleh ramalan yang baik pula. Untuk mencapai ramalan yang baik maka diperlukan model yang tepat atau mempunyai nilai ramalan yang kita buat.
Akurasi suatu ramalan berbeda untuk setiap peramalan tergantung pada berbagai factor yang mempengaruhinya. Hasil suatu ramalan tidak selalu dapat dipastikan kebenarannya dalam hitungan 100% mutlak, tetapi hal tersebut tidak berarti bahwa peramalan telah banyak digunakan dan membantu dengan baik dalam berbagai manajemen sebagai dasar dalam perencanaan, pengawasan dan pengambilan keputusan,salah satu diantaranya adalah forecasting produk Domestik Assy 32100-K81-N000 di PT. Kinenta Indonesia.
PT. Kinenta Indonesia merupakan perusahaan yang tergabung dalam Banshu Group yang bergerak di bidang manufaktur perakitan bodycable (wiring harness) untuk kendaraan bermotor, heavy equipment, freezer, battery cable, spidometer, dan lampu. PT. Kinenta Indonesia terletak di Kampung Cikananga, RT. 06 / RW.02, Cikumpay, Campaka, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Saat ini perusahaan mengalami peningkatan dari segi proses produksi karena adanya penambahan jumlah order oleh costumer terutama untuk produk Domestik Assy 32100-K81-N000. Hal ini menimbulkan ketidaksesuaian antara tingkat permintaan produk yang meningkat dengan pemenuhan order sehingga terjadi kekurangan dan kelebihan produksi produk Domestik Assy 32100-K81-N000 oleh pihak perusahaan yang menyebabkan terjadi kerugian pada perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan pengamatan dalam bentuk kerja praktek dengan judul : “Peramalan Produksi  Produk Domestik Assy 32100-K81-N000 Di PT. Kinenta Indonesia”.
1.2  TUJUAN
Tujuan yang akan dicapai dalam pengamatan Kerja Praktek ini adalah :
1.      Mengetahui pola data produksi Wiring Harness Assy 32100-K81-N000 pada PT. Kinenta Indonesia.
2.      Berapa jumlah forecast produksi produk Domestik Assy 32100-K81-N000  bulan Juli 2017 dengan menggunakan pendekatan Moving Average?
3.      Berapa nilai akurasi peramalannya jika dihitung  dengan menggunakan Standar Ukuran Kesalahan Mean Absolute Deviation dan Mean Square Error ?

1.3  BATASAN MASALAH
Berikut ini batasan-batasan masalah berdasarkan pengamatan pada PT. Kinenta Indonesia agar masalah yang diteliti tidak menyimpang dari tujuan awal penelitian. Batasan masalahnya antara lain sebagai berikut :
1.      Pengambilan data dilakukan dari bulan November 2016 – Oktober 2017.
2.      Pengamatan dilakukan hanya sampai mengetahui peramalan jumlah produk yang akan diproduksi.

1.4  WAKTU DAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
Kerja Praktek ini dilaksanakan di PT. Kinenta Indonesia. Waktu kerja praktek adalah 45 hari kerja efektif antara tanggal 31 Oktober 2017 sampai 29 Desember 2017.